topbella

Senin, 11 Juni 2012

Motivasi Pengunjung Mendapatkan Bunga Layu (Kembang Layon) di Pesarean Gunung Kawi

Sudah sangat populer diberbagai kalangan mulai tua-muda, tokoh-rakyat biasa dan dari berbagai etnis, pada hari Kamis Kliwon Malam Jumat Legi berbondong-bondong menuju Gunung Kawi. Sudah menjadi kegiatan rutin untuk berziarah ke pesarean Gunung Kawi. Gunung Kawi terletak kira-kira empat puluh kilo meter di sebelah barat kota Malang, Jawa Timur yang sejuk dan di lereng sebelah selatan Gunung Kawi terdapat makam yang terkenal dengan sebutan “Pesarean Gunung Kawi”.

Foto yang disebelah kiri ini merupakan jalan masuk menuju pesarean Gunung Kawi, dari melewati beberapa anak tangga dan kemudian sampailah di pesarean Gunung Kawi. Sore menjelang malam hawa-hawa dingin sudah terasa, ya maklum karena namanya juga gunung.

Gunung Kawi juga merupakan salah satu hal yang fenomena dikalangan pengunjung dan penziarah lho. Tujuan yang paling utama tentunya untuk mencari berkah rejeki serta kelancaran rejeki. Ya percaya tidak percaya kembali lagi pada masing-masing individu.

Awalnya saya disana mengikuti kegiatan seperti air mengalir, apapun yang ada saya ikuti. Istilahnya seperti mencari pengalaman sih. Saya tertarik pada kerumunan orang yang sedang mengantri di dalam pesarean. Berdoa didepan pesarean sebelum memasuki pesarean. Ketika memasuki pesarean alas kaki dilepas, karena didalamnya suci, berpakaian pun harus yang sopan. 

Sampai didalam pesarean dengan membawa bunga dan menyan yang dibeli di kios bunga depan kemudian diselipkan uang seikhlasnya. Nah, dari sini saya mulai tertarik untuk memulai observasi kualitatif saya. Observasi kualitatif dilakukan dengan maksud untuk memahami fenomena yang di alami oleh subjek penelitian. Yak, akhirnya dimulailah penelitiannya, saya sempat heran pada perilaku orang-orang yang sedang berziarah. Mengapa? Setelah mengamati dan memahami fenomena yang terjadi ternyata orang-orang ini sedang khusyuk berdoa. Apa motivasi dibalik perilaku para pengunjung di pesarean Gunung Kawi? Apa yang dilakukan pengunjung di pesarean Gunung Kawi? Berikut ulasannya.

Teori yang saya gunakan merupakan teori  motivasi dari Maslow, yaitu mengenai pemenuhan kebutuhan. Bila dianalisis, pengunjung yang saya wawancarai memiliki dua macam motivasi yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik yang dimaksudkan oleh subjek adalah adanya motivasi dari dalam dirinya untuk mendapatkan bunga layu (kembang layon) yang dipercayai bisa memperlancar rejeki. Sedangkan motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang bersal dari luar dirinya yaitu bisa bertemu keluarganya yang berasal dari luar kota karena ketika berziarah rutin di Gunung Kawi mereka bertemu serta bersilahturahmi.

Nah, bila dianalisis menggunakan teorinya Maslow maka subjek memiliki dorongan yang diransang untuk mendapatkan bunga layu (kembang layon). Ketika bunga layu itu sudah didapat maka subjek telah mencapai hasil untuk memenuhi kebutuhan. Walaupun untuk mendapatkan bunga layu harus mengantri dulu supaya dapat giliran.

Sebelum mendapat bunga layu (kembang layon) dari Pak Kuncen (Juru Kunci) kita diharuskan untuk mengantri dengan tenang disertai dengan berdoa. Berdoa harus yang khusyuk, mendoakan Mbah Jugo dan Mbah Soejono supaya diterima di sisi-Nya. Antrian cukup banyak karena keadaan pesarean saat itu sedang ramai. Tapi antusias dan motivasi pengunjung untuk mendapatkan bunga layu (kembang layon) sangat besar. Sehingga yang tampak hanya rasa sabar mengantri walaupun ada dari salah satu pengunjung yang menyerobot.
 Sebelum mendapat bunga layu (kembang layon) dari Pak Kuncen (Juru Kunci) kita diharuskan untuk mengantri dengan tenang disertai dengan berdoa. Berdoa harus yang khusyuk, mendoakan Mbah Jugo dan Mbah Soejono supaya diterima di sisi-Nya. Antrian cukup banyak karena keadaan pesarean saat itu sedang ramai. Tapi antusias dan motivasi pengunjung untuk mendapatkan bunga layu (kembang layon) sangat besar. Sehingga yang tampak hanya rasa sabar mengantri walaupun ada dari salah satu pengunjung yang menyerobot. 

Setelah sampai pada Pak Kuncen (Juru Kunci) bunga yang dibeli di kios bunga dijadikan seserahan untuk mendapatkan bunga layu (kembang Layon) dari Pak Kuncen. Tidak lupa untuk berdoa dulu didepan pesarean. Kemudian setelah diberi bunga layu (kembang layon) maka pengunjung memasukkan bunga layu itu kedalam kantong yang dijual dikios bunga. Kantong itu ada yang berwarna merah dan berwarna kuning. Berdasarkan hasil wawancara dengan subjek, kantong merah dipercayai untuk diletakkan di tempat kerja sedangkan kantong yang berwarna kuning disimpan dirumah.

Dari hasil observasi maka saya bisa mempelajari penelitian kualitatif yang fokus untuk memahami fenomena yang muncul. Kemudian saya menggunakan model penelitian dan tekhnik analisa data menggunakan fenomenologi mencoba mengungkapkan dan memamparkan makna atas fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu. Saya menggunakan fenomenologi karena saya menemukan masalah secara natural. Untuk Pemilihan subjek saya menggunakan purposive sample karena saya menggali informasi yang akan menjadi dasar dari rancangan dan teori yang muncul. Subjek pun sesuai dengan yang diharapkan. Pada Tekhnik pengumpulan data saya menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. 

Semoga artikel ini bermanfaat bagi para pembaca..
Selamat membacaaaa...
:)


  

0 komentar:

Posting Komentar

About Me

Foto Saya
Sartika Rahmawati
230192, Psikologi UB 2010, suka banget sama sesuatu atau apapun yg berwarna ungu dan suka nyanyi. Hidup itu singkat, mari berbuat kebaikan!
Lihat profil lengkapku
 
Sartika R© DiseƱado por: Compartidisimo